Brimob” Jadi Centeng Perusahaan Swasta PT Elap/KKST? Warga Empat Lawang Resah

- Penulis

Jumat, 21 November 2025 - 16:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Empat Lawang, Indonesia — Kehadiran sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap di areal kebun sawit milik PT Elap/KKST memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Sejak penangkapan Andika, Ketua Koperasi Plasma Lintang Pinang Abadi, suasana di sekitar perkebunan di Kecamatan Lintang Kanan dan wilayah sekitarnya terasa tidak lazim.

Warga melaporkan bahwa personel Brimob tampak berjaga dan berpatroli di area perkebunan, seolah-olah menjadi pengamanan khusus bagi perusahaan swasta tersebut. Situasi ini menimbulkan keresahan, mengingat kawasan tersebut bukanlah daerah konflik maupun lokasi yang sedang diterapkan status keamanan khusus.

Sejumlah tokoh masyarakat mempertanyakan dasar hukum penempatan aparat bersenjata di lahan yang status HGU-nya disebut belum jelas. Selain itu, PT Elap/KKST juga diduga belum menyelesaikan kewajiban terkait BPHTB dan pembagian hasil plasma kepada petani.

Baca Juga :  Bawaslu Kota Pagaralam Gagal Pahami Aturan Permohonan PSU, Jeruji Besi Mengintai

“Warga merasa seperti sedang diawasi dan ditekan. Padahal ini tanah masyarakat, dan perusahaan masih banyak persoalan yang belum beres,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Penangkapan Andika sebelumnya juga menimbulkan dugaan kriminalisasi terhadap petani yang menuntut hak plasma. Kehadiran aparat bersenjata setelah kejadian itu memperkuat kekhawatiran bahwa perusahaan mendapat perlakuan istimewa dari aparat penegak hukum.

Baca Juga :  KEPSEK SMP 2 PENDOPO DI DUGA MARK UP SPJ ,APAKA KEBAL HUKUM JUGA,APH JANGAN TEBANG PILIH

Pihak perusahaan hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait alasan kehadiran Brimob di kebun mereka. Sementara itu, pihak kepolisian juga belum menjelaskan dasar dan prosedur penugasan anggotanya di lingkungan perusahaan swasta.

Pengamat agraria menilai situasi ini berpotensi memperburuk konflik antara perusahaan dan petani di Empat Lawang, serta menimbulkan preseden buruk terkait penggunaan aparat negara untuk kepentingan privat.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan kementerian terkait segera turun tangan untuk memastikan bahwa penegakan hukum berjalan secara adil, tanpa intimidasi, dan tidak memihak pada pihak tertentu.( Sumber berita rilis )

Red

Berita Terkait

Anggota DPRD dari partai PKB DI Empat Lawang Diduga Langgar Aturan, Miliki SPBU Pertamina Saat Menjabat
Oknum Keluarga Kepala Desa Diduga Potong Bansos, Polres Empat Lawang Diminta Bertindak
SPBU Talang Gunung Tepis Isu Penimbunan BBM, Aktivis Desak Polres Empat Lawang Bertindak
*Sekda Lubuk Linggau Pimpin Rapat Persiapan Mengikuti Muskomwil II APEKSI Sumbagsel di Kota Jambi**
Kadis Kominfotiksan Kota Lubuk Linggau Dilantik sebagai Pengurus Bakohumas Sumsel 2025–2030
Dua Pria Bawa Sajam di SPBU Talang Gunung, Oknum Polisi Diduga Tak Ambil Tindakan, Kapolda Sumsel Diminta Bertindak
Dugaan Korupsi Dana BOS di SMPN 2 Pasma Air Keru Mencuat, Kepala Sekolah merasa dirinya benar APH Harus bertindak
Kuasa Hukum Bertindak,andika di nilai sangat berbahaya dan seperti kasus besar,di mana letak ke Adilan ..?
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:39 WIB

Anggota DPRD dari partai PKB DI Empat Lawang Diduga Langgar Aturan, Miliki SPBU Pertamina Saat Menjabat

Jumat, 28 November 2025 - 19:23 WIB

Oknum Keluarga Kepala Desa Diduga Potong Bansos, Polres Empat Lawang Diminta Bertindak

Kamis, 27 November 2025 - 12:29 WIB

SPBU Talang Gunung Tepis Isu Penimbunan BBM, Aktivis Desak Polres Empat Lawang Bertindak

Rabu, 26 November 2025 - 11:28 WIB

*Sekda Lubuk Linggau Pimpin Rapat Persiapan Mengikuti Muskomwil II APEKSI Sumbagsel di Kota Jambi**

Rabu, 26 November 2025 - 11:25 WIB

Kadis Kominfotiksan Kota Lubuk Linggau Dilantik sebagai Pengurus Bakohumas Sumsel 2025–2030

Berita Terbaru